Love Blooming Rose INDIVIDU,KELOMPOK,DAN HUBUNGAN SOSIAL ~ BELAJAR ONLINE BERSAMA STELLA

About Author

Senin, 13 Mei 2019

INDIVIDU,KELOMPOK,DAN HUBUNGAN SOSIAL

INDIVIDU

Individu berasal dari kata Yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Menurut A. Lysen (dalam Rufikasari, 2013) kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tidak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Sedangkan menurut kamus sosiologi (2012:90), individu merupakan organisasi yang hidupnya berdiri sendiri secara fisiologi ia bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya).
Dari pendapat tesebut dapat disimpulkan bahwa individu merupakan seseorang atau pribadi orang  yang terpisah dari orang lain yang hidupnya berdiri sendiri, bersifat bebas  serta tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya ataupun orang lain. Individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, di dalam dirinya selalu dilengkapi dengan raga, rasa, rasio, dan rukun.
Manusia sebagai individu selalu berada ditengah-tengah kelompok sosial. Selain itu individu dapat membentuk kepribadian yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi, tetapi ada kalanya menjadi proses penghambat proses pembentukan pribadi. Menurut Harton dan Hunt, kepribadian merupakan wujud perilaku menyeluruh dari seseorang. Berdasarkan definisi tersebut, dapat diketahui bahwa kepribadian merupakan wujud perilaku manusia. Perilaku dapat dibedakan dengan kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri individu. Menurut Koentjaraningrat (dalam Rufikasari, 2013) ada beberapa unsur kepribadian , yaitu: pengetahuan, perasaan, dorongan naluri.
Individu yang berada dilingkungan masyarakat dapat berkembang dan memiliki dua fungsi, yaitu sebagai makhluk individual dan sebagai makhluk sosial

KELOMPOK SOSIAL
Suatu individu yang berada di lingkungan masyarakat akan membentuk kelompok yang saling mempengaruhi. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial merupakan  kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Sedangkan menurut  Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Dari pengertian menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan cirri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.
Lahirnya kelompok sosial disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk berhubungan, tapi tidak semua hubungan tersebut dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto  mengemukakan persyaratan terbentuknya kelompok sosial, yaitu :
  1. Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam kelompok
  3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang merupakan unsur pengikat atau pemersatu. Faktor tersebut dapat berubah nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama ataupun ideologi yang sama.
  4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Mac Iver, kelompok sosial adalah : “kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi dan sosialisasi, dimana manusia berhimpun dan bersatu dalam kehidupan bersama berdasarkan hubungan timbal balik, saling mempengaruhi dan memilki kebersamaan tolong menolong.”
Dalam pembentukan kelompok sosial ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kepentingan yang sama, darah dan keturunan yang sama, geografis, dan daerah asal yang sama. Dalam sosiologi, terdapat beberapa bentuk kelompok sosial yang saling mempengaruhi, yaitu sebagai berikut:
  1. In group dan out group
In group merupakan kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya sendiri, misalnya kearah persahabatan, kerjasama, maupun rasa tanggung jawab. Sedangkan out group merupakan sikap antipati dengan anggota kelompok lainnya.
2. Kelompok primer dan kelompok sekunder
Kelompok primer merupakan kelompok kecil yang para anggotanya saling kenal secara akrab sebagai pribadi yang unik. Kelompok primer sifatnya sederhana. Sedangkan kelompok sekunder merupakan hubungan sosial yang sifatnya formal dan memiliki orientasi tujuan yang sama.
3. Paguyuban (gemeinscaft) dan Patembayan (gesellscaft)
Paguyuban merupakan  kehidupan yang anggotanya diikat oleh hubungan batin dan bersiafat alamiah. paguyuban memiliki sifat intimasi (keakraban), homogenitas (kesamaan), face to face dan kesamaan kepentingan. Sedangkan patembayan merupakan kehidupan publik sebagai orang yang secara kebetulan hadir bersama tetapi masing-masing tetap mandiri. Patembayan bersifat sementara dan semu
4. Kelompok formal dan kelompok informal
Kelompok formal merupakan organisasi kelompok yang resmi dan norma-normanya dinyatakan dalam bentuk tertulis. Sementara kelompok informal merupakan organisasi kelompok yang tidak resmi serta tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti.
5. Membership group dan reference group
Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi kelompok anggota tersebut. Sedangkan reference group merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

HUBUNGAN SOSIAL
Di dalam hubungan sosial adanya sebuah interaksi sosial diantara masyarakat. Interaksi antar manusia terjadi karena manusia saling membutuhkan. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antara individu dan kelompok, atau antar kelompok (John Lewis Gillin).
Ciri-ciri Interaksi Sosial sebagai berikut.
  1. Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain
  2. Adanya kontak sosial dan komunikasi
  3. Bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan
  4. Ada penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial
  5. Pola interaksi sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang nyata, efektivitas, efisiensi, penyesuaian diri kepada kebenaran.
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kontak sosial memiliki sifat-sifat diantaranya yaitu kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif dan kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder.
Komunikasi
Komunikasi memiliki lima unsur-unsur pokok diantaranya yaitu komunikator, komunikan, pesan, media, dan efek.
Faktor-faktor pendorong interaksi sosial. Interaksi sosial dilandasi oleh faktor psikologis yaitu
  1. Imitasi
  2. Sugesti
  3. Identifikasi
  4. Simpati
  5. Empati
Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin, interaksi sosial berlangsung di dalam dua jenis proses sosial yaitu
  1. Proses Asosiatif
Mengarah pada persatuan atau integrasi sosial. Proses asosiatif meliputi bentuk-bentuk antara lain :
  • Kerja sama, sebagai usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
  • Akomodasi, sebagai keadaan mengacu pada keseimbangan interaksi antar individu atau antar kelompok berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
  • Asimilasi, usaha mengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu tujuan kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama.
  • Akulturasi, berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.
  1. Proses Disosiatif
Proses oposisi, cara melawan seseorang atau sekelompok orang demi meraih tujuan tertentu. Proses sosial disosiatif memiliki tiga bentuk yaitu persaingan, kontroversi dan pertentangan.
Status dan Peran dalam Interaksi Sosial
Status (Kedudukan)
Menurut Ralf Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam status :
  1. Ascribed status
  2. Achieved status
  3. Assigned
Peran
            Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peran tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran.

0 Comments:

Posting Komentar