Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi
Apa yang terlintas dalam pikiran kalian jika mendengar kata kegiatan ekonomi dari lingkungan sekitarmu? Dapatkah kalian membuat garis besar mengenai kegiatan-kegiatan tersebut? Dan apakah kalian bisa membuat gambaran tentang pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi?
Bila kalian pernah pergi ke sebuah industri kue, kalian akan melihat orang-orang yang sedang membuat kue dan tentu kalian akan mencoba memakan kue itu,bukan? Nah, semua itu merupakan serangkaian kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh produsen dan konsumen. Dan bagaimana pula konsumen dan produsen menentukan pilihan untuk mencapai tujuan masing-masing?
A. Kegiatan Ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kalian sering mendengar perkataan ekonomi. Coba sebutkan, apa saja yang mengandung perkataan ekonomi! Ya! Dapat juga ditambahkan, misalnya: kegiatan ekonomi, pembangunan ekonomi, kesulitan ekonomi, dan banyak lagi. Dalam materi yang pertama, kita membahas tentang pengertian kegiatan ekonomi. Apakah kegiatan ekonomi itu? Dengan melihat kehidupan di lingkungan sekitarmu, kalian akan tahu apa kegiatan ekonomi itu!
Istilah ekonomi mula-mula berasal dari Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomosberarti aturan. Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Dalam perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723-1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776. Secara sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan eknnomi secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu sama lain.
Ilmu ekonomi terkait erat dengan kemakmuran. Telah diketahui, bahwa ilmu ekonomi adalah bahan kajian yang mempelajari upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Kalau begitu, jika masyarakat sejahtera berarti masyarakat tersebut mengalami kemakmuran. Masyarakat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan materi dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya, dan tingkat kemakmuran dapat diukur dari banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan serta banyak barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
B. Perilaku Konsumsi dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pengertian Konsumsi
Sebenarnya apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan konsumsi itu? Apakah dengan sekedar makan nasi, kalian bisa dikatakan telah melakukan konsumsi? Seperti diketahui, motif utama konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa adalah memperoleh kepuasan yang sebesar-besarnya. Pada dasarnya, kepuasaan ini diperoleh karena adanya manfaat atau daya guna dari barang dan jasa. Sepiring nasi yang kalian santap misalnya, dapat memberi rasa kenyang. Dengan menyantap nasi tersebut, kalian telah menghabiskan manfaat atau daya guna nasi tersebut.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, secara singkat konsumsi sering diartikan sebagai kegiatan memakai, meng- gunakan, memanfaatkan barang atau jasa. Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis.
2. Fungsi Konsumsi
Apa yang kalian tahu tentang fungsi konsumsi? Kegiatan-kegiatan konsumsi yang pernah kalian lakukan pasti memiliki fungsi. Coba lakukan kegiatan konsumsi di kehidupanmu! Kemudian pikirkan apa fungsi kegiatan konsumsi yang telah kalian lakukan. Dari situlah kalian akan tahu fungsi konsumsi.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh konsumen pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut:
· Untuk memenuhi kebutuhan manusia.
· Memberikan kesenangan kepada manusia.
· Indikator untuk mengukur tingkat status sosial manusia.
· Menambah tingkat permintaan masyarakat.
Berbagai macam kebutuhan konsumsi sangat mempengaruhi tingkat permintaan kebutuhan tersebut oleh masyarakat.Semakin banyak kebutuhan konsumsi yang diperlukan oleh konsumen, semakin banyak pula permintaan barang kebutuhan yang dikeluarkan.
3. Tujuan Konsumsi
Jika kalian melakukan kegiatan konsumsi, misalnya membeli baju, apakah kalian dapat mengetahui tujuan konsumsi yang kalian lakukan?
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia secara umum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dan mencapai tingkat kemakmuran.Namun, dengan adanya tingkatan/lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga berbeda pula.
Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Contohnya kehidupan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekedar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan atau prestise (harga diri). Contohnya konsumsi barang mewah.
4. Utilitas (Utility) Barang dan Jasa
a. Barang dan Jasa
Di dalam teori ekonomi, benda-benda yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut barang. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh suatu benda untuk dapat disebut barang adalah dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Barang dan jasa dapat dibedakan berdasarkan ketersediaannya, berdasarkan daya tahannya, dan berdasarkan penggunaanya, berdasarkan hubungannya dengan barang lain, berdasarkan jaminan, dan dari proses pembuatannya.
1) Berdasarkan ketersediaan
2) Berdasarkan hubungannya dengan barang/jasa lain
3) Berdasarkan jaminan
4) Berdasarkan proses pembuatan
5) Berdasarkan daya tahan
6) Berdasarkan penggunaannya
b. Utilitas Barang/Jasa
Setiap hari dalam kehidupan, kalian memanfaatkan barang seperti tas, sepatu, televisi, jasa potong rambut dan sebagainya. Mengapa barang/jasa tersebut kalian pakai? Karena barang/jasa berguna bagi kalian. Namun, apa saja bentuk-bentuk kegunaan dari suatu barang/jasa yang sering kalian gunakan? Jawabannya adalah sebagai berikut.
1) Time Utility (berguna karena waktu)
2) Place Utility (berguna karena tempat)
3) Form Utility (berguna karena bentuk)
4) Ownersheep Utility (berguna karena pemilikan)
5) Element Utility (berguna karena unsur)
5. Nilai Barang dan Jasa (Value of Good)
Barang dan jasa mempunyai nilai.Nilai dapat dibedakan menjadi dua jenis, sebagai berikut.
· Nilai Pakai Objektif
Adalah kemampuan dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh nasi bagi setiap penduduk Indonesia mempunyai nilai pakai objektif, sebab tanpa membeda-bedakan orangnya, setiap penduduk Indonesia dapat memakan nasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya waktu lapar.
· Nilai Pakai Subjektif
Adalah arti yang yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda/jasa sehubungan benda/jasa tersebut dapat dipakai memenuhi kebutuhan hidup pribadi pemakainya (unsur psikologis pemakainya.
Unsur psikologis pemakai adalah kepercayaan pemakai terhadap barang yang dipakainya.Misalnya barang yang dianggap menjadi jimat, menimbulkan kekuatan supranatural, meningkatkan prestise atau dapat memberikan kepuasan yang sangat mendalam bagi si pemakai. Contohnya benda antik, lukisan, batu akik, model pakaian, dan kemenyan.
6. Bentuk-bentuk Perilaku Konsumsi
Bila dilihat dari segi pertimbangan rasional (akal sehat), perilaku konsumen dalam berbelanja dibedakan menjadi dua macam: (1) perilaku konsumsi rasional; dan (2) perilaku konsumsi irasional.
1. Perilaku Konsumsi Rasional.
Adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut.
a. Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen.
Suatu pembelian dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, darang tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan kita. Semakin lama jangka waktu pemuasannya, maka akan semakin baik. Misalnya, akan lebih baik jika kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam banyak acara daripada membeli pakaian yang hanya bisa digunakan dalam satu acara.
b. Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen.
Butuh tidaknya kita akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam skala prioritas kita. Bila manusia membeli barang yang ada di posisi paling atas dalam skala prioritas, berarti manusia telah melakukan tindakan konsumsi yang rasional.
c. Mutu produk terjamin.
Bagaimana kita tahu mutu produk itu terjamin? Bila barang tersebut merupakan makanan, barang tersebut sudah terdaftar di Departemen Kesehatan. Bagi kaum muslim, suatu produk dapat terjamin bila telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.
d. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli.
Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, bila ada kesesuaian antara harga yang harus dibayar dan uang yang dimiliki.
2. Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional)
Sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak rasional bila seorang konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang baik. Contoh perilaku konsumsi irrasional:
a. Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya.
Banyak iklan yang menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau kalian memperhatikan sebuah iklan dan keesokan harinya kalian membeli barang karena barang itu kelihatan bagus di iklan, berarti kalian termasuk konsumen yang irrasional.
b. Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
Banyak orang yang menganggap kalau mereka punya barang merek tertentu mereka akan dianggap hebat. Namun, kalau kalian membeli jeans hanya karena mereknya yang terkenal tanpa meneliti dan membandingkan kualitasnya dengan produk lain, maka perilakumu dapat dikatakan irrasional.
c. Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus.
Pikirkanlah tujuanmu saat membeli barang obral atau barang yang ada bonusnya. Apakah kalian membeli barang memang karena membutuhkan barang tersebut, ataukah karena obral? Karena bila kalian membeli hanya untuk obral atau bonus, kalian dikategorikan sebagai konsumen yang irrasional.
d. Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut.
Memiliki baju yang bermerek mungkin terlihat keren di mata teman-temanmu. Tetapi bila baju itu telah kalian kenakan, apakah teman-temanmu masih dapat mengenali mereknya sepintas lalu? Bila demikian, apakah pengeluaranmu sebanding dengan penghargaan yang kalian peroleh?
C. Pola Perilaku Konsumen
Coba luangkan waktumu untuk mengamati kesibukan di pagi hari! Suasana pagi yang ramai dengan kesibukan orang-orang yang ingin bergegas menuju tempat beraktivitas. Siapa sajakah mereka? Bisakah kalian menemukan jawabannya? Betul! Mereka adalah pegawai yang menuju kantor, guru dan murid yang tidak ingin terlambat masuk sekolah, serta para pembeli yang ingin berbelanja.
Aktivitas yang mereka lakukan merupakan perwujudan dari pilihan yang telah mereka ambil dengan harapan dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan yang optimal.
Bila kita amati lebih jauh, mereka adalah para konsumen. Kegiatan utama konsumen membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sudut pandang ekonomi mikro, konsumen memiliki pola tertentu dalam menjalankan kegiatannya. Berikut akan dibahas lebih dalam.
1. Pendekatan Teori
Kegiatan utama konsumen adalah membeli barang dan jasa dengan tujuan memperoleh kepuasan (utility). Pola perilaku konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut dapat dijelaskan dengan pendekatan:
1. Teori Kardinal
2. Teori Ordinal
3. Teori Atribut
Teori ke 2 dan 3 akan kalian pelajari di perguruan tinggi nanti. Sekarang kalian akan mempelajari teori kardinal.
Untuk memahami teori kardinal perlu beberapa anggapan (asumsi) dasar, yaitu:
a. Kepuasan (utility) setiap konsumen dapat diukur dengan satuan tertentu. Sebagai contoh, apabila kalian mengonsumsi sebatang coklat, maka kalian bisa menyatakan kepuasan yang kalian peroleh sebesar misalnya 50 satuan utilitas. Lebih lanjut kepuasan konsumen dianggap bersifat dapat dijumlahkan. Apabila bersama coklat kalian juga mengonsumsi makanan kecil yang kalian nilai memberi kepuasan 25, maka kepuasan total kalian akan menjadi 50 + 25 = 75 satuan kepuasan.
b. Dalam setiap kegiatan konsumsi berlaku The Law of Diminishing Marginal Utility yaitu semakin banyak unit barang yang dikonsumsi maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap suatu tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun.
c. Konsumen selalu berusaha mendapatkan kepuasan maksimum.
d. Konsumen menggunakan seluruh anggaran yang dimilikinya.
2. Teori Nilai Konsumen
Pada halaman sebelumnya, kita telah membahas tentang pendekatan teori kardinal yang di dalamnya telah disinggung mengenai marginal utility, law of diminishing marginal utility, dan total utility.Di dalam teori nilai konsumen, akan dibahas secara lebih lanjut!
Dalam ilmu ekonomi, berbagai keputusan yang diambil oleh konsumen dalam melakukan konsumsi dijelaskan dengan teori nilai guna. Nilai guna atau utilitas berarti kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang atau jasa. Nilai guna total seorang konsumen biasanya meningkat saat ia mengkonsumsi suatu produk dalam jumlah yang semakin meningkat, namun pada tingkat yang umumnya lebih lambat. Artinya, setiap unit tambahan yang dikonsumsi menambahkan nilai guna marjinal yang lebih kecil dibandingkan dengan unit sebelumnya, sejalan dengan kejenuhan individu bersangkutan terhadap produk tersebut. Pada umumnya, kita dapat menggolongkan teori nilai guna ke dalam empat macam sebagai berikut.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
· Faktor Internal
1. Pendapatan
Pendapatan konsumen berpengaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan. Semakin tinggi pendapatan konsumsi, konsumsi cenderung semakin besar pula. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan rendah biasanya tidak akan banyak melakukan kegiatan konsumsi karena daya belinya juga rendah. Pendapatan dan konsumsi dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:
2. Motivasi
Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan konsumsi. Ada yang melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Namun ada pula orang yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal sebenarnya ia tidak membutuhkannya. Sebagian lain mengkonsumsi barang/jasa tertentu demi memperlihatkan status sosial/gengsi. Misalnya seorang siswa membeli handphone keluaran terbaru agar dianggap keren oleh teman-temannya.
3. Sikap dan kepribadian
Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya. Orang yang hemat hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, sementara orang yang boros seringkali membeli barang-barang diluar perhitungannya. Orang yang menyukai barang kuno akan berani membeli barang itu dengan harga tinggi, sementara orang yang tidak menyukai barang kuno tidak akan membeli barang itu meskipun diberi gratis.
4. Selera
Masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda-beda dalam memilih berbagai jenis barang/jasa. Ini juga berpengaruh terhadap pola konsumsi. Misalnya, meskipun sama-sama remaja, kalian dan teman-temanmu memiliki selera yang berbeda dalam pemilihan benda konsumsi. Dalam hal celana, misalnya. Temanmu mungkin menyukai jins sementara kalian menyukai celana kargo.
· Faktor Eksternal
1. Kebudayaan
Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat di daerah tersebut.Di Jepang dan Cina, orang makan dengan menggunakan dengan menggunakan sumpit. Sementara di negara barat, sendok dan garpu sering ditemani pisau. Bagaimana dengan kalian sebagai orang Indonesia? Apakah kalian makan dengan cara orang barat, cara orang Cina atau makan dengan menggunakan tangan?
2. Status Sosial
Status/posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola konsumsi orang tersebut. Konsumsi seorang presiden, raja, atau menteri sudah jelas berbeda dengan konsumsi sopir, tukang kayu, atau pengusaha kecil. Bagi tukang kayu, makan nasi dan tempe sudah cukup. Namun bagi seorang konglomerat, harus ada pilihan lauk hingga lima macam dan tempatnya harusnya mewah.
3. Harga Barang
Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa bila harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan bila harga barang rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi, seperti yang sudah yang diuraikan dalam pembahasan tentang hukum permintaan dan penawaran.
Model Diagram Interaksi Pelaku Kegiatan Ekonomi
Apa yang kalian pikirkan tentang model diagram interaksi? Dapatkah kalian membuat garis besar mengenai model diagram tersebut? Dan apakah kalian bisa menjelaskan bagaimana interaksi para pelaku ekonomi dalam diagram tersebut?
Perlu kalian tahu di dunia nyata, para pelaku ekonomi saling berinteraksi dan berhubungan dalam melakukan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya interaksi diantara mereka, kegiatan ekonomi di seluruh dunia tidak akan berjalan. Nah, siapa mereka? Mereka adalah konsumen, produsen, pemerintah, dan masyarakat ekonomi luar negeri. Interaksi diantara mereka dapat dianalisis dengan menggunakan circulair flow diagram. Dengan model ini, kalian dapat memahami dengan mudah bagaimana kegiatan ekonomi yang melibatkan para pelaku ekonomi berjalan dengan situasi dan kondisi tertentu.
A. Pelaku Kegiatan Ekonomi
Dari ilustrasi di halaman sebelumnya, apakah kalian masih ingat siapa para pelaku kegiatan ekonomi? Ingat! Semua kegiatan dalam perekonomian mempunyai pelaku ekonomi.Coba sebutkan! Benar! Para pelaku ekonomi adalah konsumen, produsen, pemerintah, dan masyarakat ekonomi luar negeri. Tanpa pelaku tersebut, kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi, tidak akan dapat berjalan. Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)
Apa yang kalian tahu tentang rumah tangga produksi? Coba kunjungilah pabrik-pabrik yang ada di dekat rumahmu. Dengan itu, kalian pasti akan tahu siapa rumah tangga produksi itu. Rumah tangga produksi disebut juga perusahaan atau produsen. Perusahaan adalah kelompok masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Contohnya kayu balok dijadikan perabot rumah tangga. Untuk mengubah kayu balok menjadi peralatan rumah tangga diperlukan paku, gergaji, cat, dan tukang kayu. Faktor produksi berperan penting dalam produksi perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa hasil produksi. Dari manakah perusahaan memperoleh faktor produksi? Perusahaan membeli faktor-faktor produksi dari rumah tangga konsumen dan membeli bahan-bahan serta alat-alat produksi. Rumah tangga produksi memiliki beberapa bentuk, yaitu:
Ø Perusahaan Perseorangan
Yaitu usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resikodan aktivitas perusahaan. Contoh: warung, café, restoran, kedai.
Ø Firma (Fa)
Yaitu suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Contoh: kantor hukum atau kantor akuntan.
Ø Perseroan Komanditer (CV)
Yaitu suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Contoh: usaha percetakan dan transportasi.
Ø Perseroan Tarbatas (PT)
Yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Contoh: PT Indosat, PT Kimia Farma.
Ø Koperasi
Yaitu suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
· Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)
Apa yang kalian pikirkan tentang rumah tangga konsumsi? Sudahkah kalian menyadari bahwa kalian merupakan seorang konsumen? Misalnya, kalian menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas, tindakan yang kalian lakukan merupakan kegiatan mengkonsumsi barang. Jadi dapat dikatakan, kalian sebagai seorang konsumen.
Rumah tangga konsumsi disebut juga dengan konsumen. Konsumen adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan sebagai pemilik faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). Rumah tangga konsumsi membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi untuk hidup.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan konsumsinya, setiap rumah tangga konsumsi harus memiliki pendapatan. Bagaimana dan dari mana rumah tangga memperoleh pendapatan agar kegiatan konsumsi dapat terlaksana?
Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan cara sebagai berikut.
a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.
b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi.
c. Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi.
d. Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari rumah tangga produsen karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan sehingga perusahaan memperoleh laba.
· Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
Di dalam kehidupan nyata, apakah kalian bisa menilai tindakan pemerintah dalam bidang ekonomi sudah berjalan dengan maksimal? Apakah peran pemerintah untuk menyukseskan kegiatan ekonomi di Indonesia sudah dilakukan hingga merata ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah? Ingat! Bagaimana pun hasilnya, pemerintah memegang peran utama dalam kegiatan ekonomi.
Pemerintah adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menjalankan kegiatan ekonomi berdasarkan motif ekonomi sosial, yaitu motif mencari penghasilan guna kepentingan umum. Tidak ada perekonomian yang berjalan tanpa campur tangan sama sekali dari pemerintahnya. Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Di dalam perekonomian, pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negara bisa maju dan rakyat bisa hidup dengan layak dan damai.
Perusahaan negara dikelompokkan menjadi:
Ø Perusahaan Negara Umum (PERUM)
Yaitu kegiatan usaha yang ditujukan untuk melayani kepentingan umum. Contoh: Perum Perhutani dan Perum Pegadaian.
Ø Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)
Yaitu perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan. Contoh: PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN.
· Masyarakat Ekonomi Luar Negeri
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Kita tidak bisa mencukupi semua kebutuhan kita tanpa bantuan orang lain. Hal ini juga berlaku pada warga negara, di mana negara kita tidak mampu mencukupi semua kebutuhan warga negaranya. Hal ini menyebabkan negara membutuhkan bantuan negara lain agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang mendukung suksesnya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara. Berbagai kerja sama dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan masyarakat luar negeri. Kerja sama tersebut tidak hanya berupa perdagangan, namun juga dapat berbentuk pertukran tenaga kerja, penanaman modal, pinjaman, dan bantuan. Masyarakat ekonomi luar negeri pada dasarnya merupakan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri. Sektor ini mencakup ekspor impor barang dan jasa, aliran modal yang berkaitan dengan transaksi perbankan serta investasi. Transaksi luar negeri bersih (neto) akan mempengaruhi tingkat dan komposisi aktivitas
B. Circulair Flow Diagram
Perlu kalian ingat, antara empat pelaku ekonomi, yaitu konsumen, produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri terjadi interaksi karena mereka saling membutuhkan sehingga terjadi arus lingkar kegiatan ekonomi (circulair flow economic activity) yang menggambarkan arus barang yang mengalir dari dan kepada masing-masing pelaku ekonomi. Interaksi tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan diagram aliran melingkar (circulair flow diagram)
Circulair Flow Diagram Model Sederhana (Dua Sektor)
KONSUMEN
|
PRODUSEN
|
Modal, tanah, tenaga kerja, kewirausahaan
|
PASAR INPUT
|
Modal, tanah, tenaga kerja,kewirausahaan
|
Bunga, sewa, laba, upah
|
Pengeluaran produsen
|
PASAR OUTPUT
|
Pengeluaran konsumen
|
Barang dan jasa
|
Pendapatan produsen
|
Barang danjasa
|
§ Circulair Flow Diagram Tertutup Tidak Sederhana (Tiga Sektor)
Modal, tanah, tenaga kerja, kewirausahaan
|
PRODUSEN
|
KONSUMEN
|
PASAR INPUT
|
PASAR OUTPUT
|
Bunga, sewa, laba, upah
|
Pengeluaran produsen
|
Pengeluaran konsumen
|
Barang dan jasa
|
Pendapatan produsen
|
Barang dan jasa
|
Modal, tanah, tenaga kerja,kewirausahaan
|
PEMERINTAH
|
pajak
|
Barang publik
|
pajak
|
Barang publik
|
Pengeluaran Pemerintah
|
Modal, tanah, tenaga kerja, kewirausahaan
|
Barang dan jasa
|
Pengeluaran Pemerintah
|
§ Circulair Flow Diagram Model Terbuka (Empat Sektor)
ekspor
|
impor
|
LUAR NEGERI
|
ekspor
|
impor
|
LUAR NEGERI
|
PEMERINTAH
|
pajak
|
Barang publik
|
pajak
|
Barang publik
|
Modal, tanah, tenaga kerja, kewirausahaan
|
Bunga, sewa, laba, upah
|
Pengeluaran produsen
|
PASAR INPUT
|
Modal, tanah, tenaga kerja, kewirausahaan
|
Modal, tanah, tenaga kerja, kewirausahaan
|
Pengeluaran konsumen
|
Barang dan jasa
|
Pendapatan produsen
|
Barang dan jasa
|
PASAR OUTPUT
|
Pengeluaran Pemerintah
|
Barang dan jasa
|
KONSUMEN
|
PRODUSEN
|
Peran Produsen dan Konsumen Dalam Kegiatan Ekonomi
Setelah kalian mempelajari bab dua mengenai Model Diagram Interaksi, apakah kalian masih ingat pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dan interaksi diantara mereka? Kalian harus selalu mengingatnya di kehidupan nyata. Dengan itu, kalian akan mengenal lebih dalam para pelaku kegiatan ekonomi tersebut. Nah, untuk memperdalam pengetahuanmu, masih berkaitan dengan bab sebelumnya, pada bab tiga ini akan dibahas mengenai peran konsumen dan produsen, serta hubungan diantara mereka. Perlu kalian ketahui di kehidupan nyata, konsumen dan produsen memiliki peran masing-masing dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dalam menjalankan peran tersebut, mereka juga melakukan hubungan sehingga terwujud suatu kerjasama yang baik dalam kegiatan ekonomi. Dengan itu, juga turut mengembangkan perekonomian di negara kita
A. PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
Tentu kalian telah mengetahui tentang pengertian, tujuan, fungsi serta perilaku konsumen dan produsen pada bab terdahulu. Masih ingatkah kalian tentang hal-hal tersebut? Nah, jika kalian masih ingat, maka akan lebih mudah bagi kalian untuk menetukan peran konsumen dan produsen dalam bidang ekonomi.
1. Peran Konsumen.
§ Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
§ Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.
§ Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
§ Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.
§ Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
2. Peran Produsen
§ Penghasil barang dan jasa.
§ Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan
§ Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah dan sewa..
§ Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
§ Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
§ Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
§ Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara.
3. Peran pemerintah
a. Sebagai pengatur kehidupan ekonomi.
b. Membuat perencanaan jangka panjang dan menengah (GBHN)
c. Menyediakan sarana dan prasarana pembangunan.
d. Menetapkan peraturan perundangan untuk mengatur, melindungi, atau menentukan cara-cara melakukan kegiatan ekonomi.
e. Sebagai konsumen. Untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai macam barang atau jasa, misalkan kegiatan administrasi pemerintah diperlukan alat tulis dan peralatan kantor untuk transportasi diperlukan kendaraan, dan sebagainya. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai konsumen.
f. Sebagai produsen. Pemerintah bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang atau jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak yang dilakukan melalui bumn.
4. Masyarakat luar negeri.
a. Mengelola investasi atas penanaman modal asing dengan mendirikan perusahaan milik asing dan swasta nasional (joint venture).
b. Menerima bantuan luar negeri berupa pinjaman dari negara-negara asing atau lembaga keuangan internasional.
c. Pengekspor atau pengimpor barang dan jasa.
d. wisatawan mancanegara.
B. HUBUNGAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI.
Setelah mengetahui tentang peranan konsumsi dan produksi apakah kalian tahu tentang hubungan antara keduanya dalam perekonomian Indonesia. Konsumsi dan produksi tentu tidak bisa dilepaskan antara satu sama lain. Mengapa? Tentu pertanyan ini akan kalian ajukan. Maka, untuk menjawab pertanyaan kalian simak hubungan antara produsen dan konsumen dibawah ini!
Pernahkan kalian pergi kesebuah pusat perbelanjaan? Jika iya, apakah kalian pernah membeli sebuah barang sebagai pelengkap kebutuhan? Konsumsi merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan manusia tidak tergantung pada jenis dan macam barang itu sendiri. Maka bisa disimpulkan bahwa setiap manusia akan melakukan kegiatan konsumsi setiap hari selama masa hidupnya.
Apakah kalian pernah berpikir apakah barang yang ditawarkan penjual (produsen) dapat terjual semua apabila konsumen tidak memilih barang tersebut? Hubungan antara produsen dan konsumen merupakan sebuah hubungan sebab akibat yang selalu beriringan antara satu dan lainnya. Bisa dikatakan bahwa tanpa adanya konsumen maka kegiatan produsen dalam memproduksi barang tidak akan berjalan dengan lancar bisa pula akan mengalami kebangkrutan, begitu pula sebaliknya. Tanpa adanya produsen konsumen akan kesulitan bahkan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan.
Dalam kehidupan ekonomi, kedua kegiatan tersebut akan saling berpengaruh. Dimana produsen sebagai penyedia layanan dan konsumen sebagai pemakai layanan akan berusaha untuk mencapai kepuasan-kepuasan maksimum masing-masing
0 Comments:
Posting Komentar